My Digital Portofolio - Pancasila sebagai dasar pembangunan Indonesia Emas

 

Materi ini diberikan oleh ibu Ema Umlyyatul Chusnah,ST,M.Mpd


     Badan pusat statistik menyebut bahwa Indonesia sedang menerima bonus demografi dengan besarnya jumlah penduduk yang pada masa usia produktif,yaitu 15 hingga 64 thn meningkat.

  Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia dalam mempersiapkan bonus demografi ini juga cukup besar.Salah satunya adalah masuknya paham radikalisme & ideologi anti Pancasila di Indonesia.

     Maka yang harus dilakukan adalah menggali kembali makna nilai-Nilai dari Pancasila sebagai pondasi dan semangat untuk memerangi radikalisme dan menuju Indonesia emas 2025.

Kedudukan Pancasila dalam Pembangunan Nasional :

1. Pancasila harus menjadi kerangka kongnitif dalam identifikasi diri.

2. Sebagai landasan pembangunan nasional.

3. Merupakan arah pembangunan nasional.

4. Merupakan etos pembangunan nasional.

5. Sebagai moral pembangunan.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA MEMILIH PRODI D3 KEPERAWATAN

Gambar
     Alasan saya memilih jurusan D3 Keperawatan adalah karena banyaknya peluang kerja yang luas dan besar,keperawatan juga sangat dibutuhkan di lingkungan dalam jangka panjang.Selain itu saya juga dapat dorongan dari orang tua untuk menukuni jurusan ini karena agar cita-cita orangtua saya tersalurkan melalui saya.      Dengan dorongan orangtua saya,yang meyakinkan bahwa jurusan ini adalah jurusan yang paling mulia dan berjasa bagi semua orang,saya jadi lebih semangat untuk meyakinkan oragtua saya,dan memberikan yang terbaik untuk mereka.      Bagi saya perawat adalah pekerjaan yang sangat amat berkorban demi orang lain.Banyaknya pertanyaan dari teman-teman saya,mengapa tidak S1 karena saya lulusan dari smk,dan saya lebih tertarik D3 karena lebih banyak prakteknya dibanding materi.      Meskipun orang hanya menilai sebelah mata,merawat juga harus dibutuhkan keikhlasan hati,kesabaran,dan seperti beribadah karena saling tolong menolong sebagai manusia.Walaupun banyak rintangan yang harus
Baca selengkapnya

Memiliki 3 Rumah Sakit di Jatim,Unusa Mudahkan Mahasiswanya Untuk Praktik Lapangan

Gambar
          Universitas Nadhatul Ulama Surabaya      UNUSA didirikan oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS). Embrio berdirinya berawal sejak tahun 1979, yakni berupa berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) YARSIS. Kemudian dalam perjalannannya berdiri pula Akademi Keperawatan YARSIS (tahun 1985), sedangkan SPK berubah menjadi Akademi Kebidanan YARSIS (tahun 1997). Tidak berhenti sampai disitu, pada tahun 2006, 2 institusi tersebut (AKPER-AKBID) YARSIS melakukan penyatuan institusi dan konversi menjadi STIKES YARSIS sampai dengan saat ini dengan penambahan Prodi S1 Keperawatan dan Program Profesi Ners. STIKES YARSIS yang ada di Surabaya ini dengan bekal pengalaman lebih dari 33 tahun dalam mengelola institusi pendidikan dan dorongan dari Muslimat NU, PC NU Surabaya, PW NU dan PB NU, maka sejak tahun 2012 mulai diajukan proses legalitas peralihan bentuk institusi ke DIKTI menjadi Universitas. Sebuah lompatan besar namun terarah dari proses yang panjang tersebut, akhirnya pada
Baca selengkapnya

My Digital Portofolio-Generasi Muda berinteregrasi Anti Korupsi

Gambar
 UNUSA ANTI KORUPSI      Materi yang diberikan oleh Prof.Dr.Haryono Umar,SE,Ak,M.Sc.,      Indonesia adalah negara maritim yang diapit 2 benua dan samudra.70% Indonesia adalah Lautan.Indonesia menemukan minyak sejak 1871.Negara-negara lain yang ingin mengambil kekayaan Indonesia yakni Spanyol,Portugis,Belanda dan lainnya.      Korupsi dilakukan karena adanya kesempatan contoh dalam mahasiswa adalah korupsi waktu,rata-rata orang yang korupsi adalah orang yang berwenang contohnya Sederet Korupsi BTS 4G Kominfo Tahun anggaran 2020-2022 senilai Rp. 8,32 Triliun. Berikut 7 tersangka kasus korupsi BTS 4G kominfo : 1. Anang Achmad Latif 2. Galubang menak 3. Yohan Suryanto 4. Mukti Ali 5. Irwan Hermawan 6. Johan G Plate 7. Windy Purnama 7 Kelompok tindak pidana korupsi yaitu : 1. Kerugian Uang negara 2. Suap menyuap 3. Pengelapan dalam jabatan 4. Pemerasan 5. Perbuatan curang 6. Grantifikasi 7. Coi dalam pengadaan
Baca selengkapnya